Trilogy tujuh hari-nya Paulo Coelho
Kata pengarangnya, dia bikin trilogy, intinya seminggu adalah waktu yang cukup untuk terjadinya sesuatu. Triloginya terdiri dari:
By the river of piedra I sat down and wept (ditepi sungai piedra aku duduk dan menangis)
Veronika decides to die (Veronika memutuskan mati)
The devil and Miss Prym (Iblis dan Miss Prym)
Gue baca triloginya terbalik-balik. Alasannya, mana tau gue kalau buku yang ketiga, yang gue beli duluan adalah bagian dari satu trilogy? Di sampul belakangnya gak ada catetan apa-apa. Keterangan tentang trilogy ini ada di kata pengantar. Untung aja triloginya bener-bener terpisah ceritanya, jadi ngerti-ngerti aja bacanya.
Di tiga buku ini, tokoh sentralnya adalah perempuan. Kalo udah pernah baca Da Vinci Code karangan Dan Brown, yang punya ide tentang sisi feminine Tuhan, trilogy ini juga.
Ini pendapat gue berdasarkan urutan gue baca buku.
The devil and Miss Prym (Iblis dan Miss Prym)
Jagoannya perempuan, Chantal Prym, yang kedatangan iblis dalam bentuk laki-laki. Laki-laki itu menawarkan batangan emas buat Chantal asal dia bisa suruh penduduk desa untuk membunuh satu orang. Trus ada tokoh yang namanya Bertha, perempuan tua yang ditinggal mati suaminya dan mengerti kalau laki-laki yang datang ke Viscos (lokasi kejadian) adalah iblis. Arwah suami Bertha memberi tahu kalau ada pertarungan antara baik dan jahat di Viscos.
Endingnya, Chantal menang! Iblis kalah! Tapi endingnya diluar dugaan banget dan gue tidak bisa nebak.
Veronika decides to die (Veronika memutuskan mati)
Veronika mencoba bunugh diri. Kalo gue sih gak nangkep alesan kuat kenapa Veronika mau bunuh diri. Usahanya gagal. Veronika dibawa ke RS Jiwa dan ditangani dr Igor. Umurnya di klaim hanya sebentar lagi, paling lama 1 minggu. Di RSJ Veronika bertemeu dengan Mari, Zedka dan Eduard.
Buku ini agak susah buat gue untuk ngerti. Terlalu kental sudut pandang psikiatri dan spiritualnya.
Untung Happy Ending!
By the river of piedra I sat down and wept (ditepi sungai piedra aku duduk dan menangis)
Tentang Pilar yang ketemu lagi sama teman masa kecilnya yang udah 11 tahun terpisah. Saat ketemu lagi mereka memutuskan untuk selalu bersama. Eh, cowoknya plin plan antara mau jadi pastor atau punya keluarga bersama Pilar.
Ngaku nih, gue gak berani baca selanjutnya saat konflik itu diceritain. Yang gue lakukan adalah melompat ke akhir cerita. Biarpun puas dengan endingnya, tetep aja bagian tengah gak berani baca.
By the river of piedra I sat down and wept (ditepi sungai piedra aku duduk dan menangis)
Veronika decides to die (Veronika memutuskan mati)
The devil and Miss Prym (Iblis dan Miss Prym)
Gue baca triloginya terbalik-balik. Alasannya, mana tau gue kalau buku yang ketiga, yang gue beli duluan adalah bagian dari satu trilogy? Di sampul belakangnya gak ada catetan apa-apa. Keterangan tentang trilogy ini ada di kata pengantar. Untung aja triloginya bener-bener terpisah ceritanya, jadi ngerti-ngerti aja bacanya.
Di tiga buku ini, tokoh sentralnya adalah perempuan. Kalo udah pernah baca Da Vinci Code karangan Dan Brown, yang punya ide tentang sisi feminine Tuhan, trilogy ini juga.
Ini pendapat gue berdasarkan urutan gue baca buku.
The devil and Miss Prym (Iblis dan Miss Prym)
Jagoannya perempuan, Chantal Prym, yang kedatangan iblis dalam bentuk laki-laki. Laki-laki itu menawarkan batangan emas buat Chantal asal dia bisa suruh penduduk desa untuk membunuh satu orang. Trus ada tokoh yang namanya Bertha, perempuan tua yang ditinggal mati suaminya dan mengerti kalau laki-laki yang datang ke Viscos (lokasi kejadian) adalah iblis. Arwah suami Bertha memberi tahu kalau ada pertarungan antara baik dan jahat di Viscos.
Endingnya, Chantal menang! Iblis kalah! Tapi endingnya diluar dugaan banget dan gue tidak bisa nebak.
Veronika decides to die (Veronika memutuskan mati)
Veronika mencoba bunugh diri. Kalo gue sih gak nangkep alesan kuat kenapa Veronika mau bunuh diri. Usahanya gagal. Veronika dibawa ke RS Jiwa dan ditangani dr Igor. Umurnya di klaim hanya sebentar lagi, paling lama 1 minggu. Di RSJ Veronika bertemeu dengan Mari, Zedka dan Eduard.
Buku ini agak susah buat gue untuk ngerti. Terlalu kental sudut pandang psikiatri dan spiritualnya.
Untung Happy Ending!
By the river of piedra I sat down and wept (ditepi sungai piedra aku duduk dan menangis)
Tentang Pilar yang ketemu lagi sama teman masa kecilnya yang udah 11 tahun terpisah. Saat ketemu lagi mereka memutuskan untuk selalu bersama. Eh, cowoknya plin plan antara mau jadi pastor atau punya keluarga bersama Pilar.
Ngaku nih, gue gak berani baca selanjutnya saat konflik itu diceritain. Yang gue lakukan adalah melompat ke akhir cerita. Biarpun puas dengan endingnya, tetep aja bagian tengah gak berani baca.
1 Comments:
Kenapa ngeri, Lif???
Post a Comment
<< Home