Monday, December 26, 2005

Danny the champion of the world

Dari googling, gue nemuin kalo banyak yang suka buku ini. Belum ada terjemahannya, jadi gue beli edisi inggrisnya. Kebetulan juga nemu waktu lagi main ke paperback.

Ceritanya gini, ada anak laki-laki yang namanya Danny yang tinggal sama bokapnya di belakang kios bensin kecil. Bokap si Danny termasuk papa yang asyik, punya sparky eyes, biarpun tampak luarnya serius dan pendiam. Sealin itu juga perhatian dan sayang sama Danny. Musuhnya (seperti biasa ada orang dewasa menyebalkan di buku Roald Dahl) adalah Mr. Hazel, orang kaya yang belagu. Danny punya ide untuk kasih pelajaran ke Mr. Hazel. Seru deh! Dia mau sabotase pesta berburu yang diadain di tanahnya Mr. Hazel.

Ide tentang papa yang punya sparky eyes, senang bercerita dan penuh perhatian bener-bener membuat gue berpikir kalau cowok kayak gitu bener-bener ada. It’s really my favorite!

Yang gue gak suka, kenapa mamanya Danny dibikin udah gak ada. Padahal menurut cerita papanya, mama si Danny itu funky banget. Pasti lebih asyik kalau masih lengkap keluarganya. (Mmm jadi bikin cerita sendiri yahhh).

Mungkin buku ini khayalan Roald Dahl tentang bokapnya yang meninggal waktu dia kecil. Ini pesan Roald Dahl di akhir buku:

A message to the children who have read this book.

When you grow up and have children of your own, do please remember something important. A stodgy parents is no fun at all. What a child wants-and DESERVE- is a parent who is SPARKY!

(Yup! A sparky guy..aku juga mau..)

Ratu Penyihir (Roald Dahl)

Yang bikin gue beli buku ini adalah cerita di sampul belakangnya antik! Tentang cara membedakan penyihir dari perempuan asli. Waktu gue beli buku itu, lagi musim Harry Potter, jadi pas nemu buku yang nyeritain tentang penyihir tapi penyihir dari sisi humor, gue langsung penasaran. Oia, gue beli buku terjemahannya.

Ceritanya tentang perang antara anak laki-laki (dan neneknya) melawan ratu penyihir Inggris. Ketemu sama si ratu penyihir juga gak sengaja karena si anak laki ini gak bisa keluar pas ada pertemuan para penyihir. Di awal cerita ada kok pengantar tentang penyihir, ciri-ciri dan cara-cara menghindar dari para penyihir. Sampai akhir ceritanya seru. Gue bahkan mengira ada sambungan ceritanya, sekuel kedua gitu dehhh.

Gue paling suka awal ceritanya, tentang ciri-ciri penyihir modern. Contohnya ya, ini gue kasih bocoran, kalo penyihir itu kakinya kotak dan gak ada jarinya. Percaya gak, setelah baca buku ini gue sampai kebawa mimpi. Di mimpi gue, gue lagi gendong anak bayi yang kakinya kotak dan gak punya jari kaki! Hebat kan pengaruh bukunya?

Paling gak suka, akhir ceritanya. Happy ending sih, tapi kenapa harus ada yang jadi tikus?

Buat gue sih, cerita ini asyik aja. Coba kalau dari awal banyak yang tahu kalau cara menghindari penyihir adalah dengan tidak mandi berhari-hari! Hehehe asyik kan? Trus juga di buku ini titik beratnya di hubungan nenek dan cucu yang enak banget. Grandmamma funky!

Matilda-Roald Dahl (my 1st Roald Dahl’s book)

Waktu ada pameran buku Gramedia, buku Matilda tinggal satu-satunya buku yang didiskon maksimum. Karena gambarnya lucu, gue pikir pasti isinya juga, jadi beli deh bukunya.

Ceritanya tentang Matida, anak super pinter yang lahir dikeluarga yang…aduh salah deh! Karena beda sendiri di keluarganya, Matilda sering dicela sama bokapnya. Matilda gak diem aja dong, dia berhasil bikin pembalasan saat dibuat sebal sama bokapnya atau Kepala sekolah ajaib yang namanya Miss Trunchbull. Di akhir cerita, Matilda menyelesaikan kasus yang ada hubungannya dengan Ms Trunchbull, bokapnya, dia dan Miss Honey-guru kelasnya yang baik hati.

Gue paling suka pas membayangkan adegan Matilda vs Miss Trunchbull (waktu dia melaksanakan rencana pembalasan di kelas). Pas lihat filmnya, gak seheboh bayangan gue sih. Film nya juga rada aneh… Untung gue baca bukunya sebelum nonton filmnya.

Yang bikin kaget dan shock pertama baca buku ini karena buku ini buku anak-anak tapi gue banyak nemuin kata-kata umpatan binatang (yang bukan kasar tapi tetep jijay kayak kecoak). Ujung-ujungnya sih ngerti ini adalah trademark Roald Dahl.

Gue juga perhatiin nama tokoh orang dewasa yang diambil Roald Dahl. Contohnya nama bokap Matilda adalah wormwood (ini cacing pohon??) atau Miss Trunchbull yang bikin gue langsung ngebayang perempuan berotot dan kuat kayak banteng.

Eits, kayaknya nih, pesen pengarangnya: jangan suka kesel kalo ternyata nemu anak kecil yang lebih pinter dari orang dewasa.

Friday, December 23, 2005

Trilogy tujuh hari-nya Paulo Coelho

Kata pengarangnya, dia bikin trilogy, intinya seminggu adalah waktu yang cukup untuk terjadinya sesuatu. Triloginya terdiri dari:
By the river of piedra I sat down and wept (ditepi sungai piedra aku duduk dan menangis)
Veronika decides to die (Veronika memutuskan mati)
The devil and Miss Prym (Iblis dan Miss Prym)

Gue baca triloginya terbalik-balik. Alasannya, mana tau gue kalau buku yang ketiga, yang gue beli duluan adalah bagian dari satu trilogy? Di sampul belakangnya gak ada catetan apa-apa. Keterangan tentang trilogy ini ada di kata pengantar. Untung aja triloginya bener-bener terpisah ceritanya, jadi ngerti-ngerti aja bacanya.

Di tiga buku ini, tokoh sentralnya adalah perempuan. Kalo udah pernah baca Da Vinci Code karangan Dan Brown, yang punya ide tentang sisi feminine Tuhan, trilogy ini juga.

Ini pendapat gue berdasarkan urutan gue baca buku.

The devil and Miss Prym (Iblis dan Miss Prym)
Jagoannya perempuan, Chantal Prym, yang kedatangan iblis dalam bentuk laki-laki. Laki-laki itu menawarkan batangan emas buat Chantal asal dia bisa suruh penduduk desa untuk membunuh satu orang. Trus ada tokoh yang namanya Bertha, perempuan tua yang ditinggal mati suaminya dan mengerti kalau laki-laki yang datang ke Viscos (lokasi kejadian) adalah iblis. Arwah suami Bertha memberi tahu kalau ada pertarungan antara baik dan jahat di Viscos.

Endingnya, Chantal menang! Iblis kalah! Tapi endingnya diluar dugaan banget dan gue tidak bisa nebak.

Veronika decides to die (Veronika memutuskan mati)
Veronika mencoba bunugh diri. Kalo gue sih gak nangkep alesan kuat kenapa Veronika mau bunuh diri. Usahanya gagal. Veronika dibawa ke RS Jiwa dan ditangani dr Igor. Umurnya di klaim hanya sebentar lagi, paling lama 1 minggu. Di RSJ Veronika bertemeu dengan Mari, Zedka dan Eduard.

Buku ini agak susah buat gue untuk ngerti. Terlalu kental sudut pandang psikiatri dan spiritualnya.
Untung Happy Ending!

By the river of piedra I sat down and wept (ditepi sungai piedra aku duduk dan menangis)
Tentang Pilar yang ketemu lagi sama teman masa kecilnya yang udah 11 tahun terpisah. Saat ketemu lagi mereka memutuskan untuk selalu bersama. Eh, cowoknya plin plan antara mau jadi pastor atau punya keluarga bersama Pilar.

Ngaku nih, gue gak berani baca selanjutnya saat konflik itu diceritain. Yang gue lakukan adalah melompat ke akhir cerita. Biarpun puas dengan endingnya, tetep aja bagian tengah gak berani baca.

The fifth Mountain (Gunung Kelima) Paulo Coelho

Pas baca buku ini udah lumajan terbiasa dengan gayanya Mister Paulo. Dari sampul buku belakang ada sinopsisnya. Ceritanya tentang Elia. Kalo di agama islam, Elia ini namanya Ilyas A.S. Udah gue cek di buku cerita anak karangan HAMKA, ceritanya sama, Elia diutus ke kaum yana menyembah Baal. Akhir hidupnya juga mirip (antara 2 versi ini), Elia naik ke langit dengan kereta kuda bercahaya.

Buku ini lebih tebal dari the alchemist. Cobaan hidup yang dialami Elia dipaparkan. Awalnya Elia hanya ikut bisikan yang ada saat dia kerja di bengkel kayu di negerinya, Israel. Bisikan gaib itu muncul setelah penguasa Israel menikah dengan putri Izebel penyembah Baal. Izebel mewajibkan semua orang di negeri itu juga ikut menyembah Baal.

Elia disuruh Tuhan keluar dari Israel dan tinggal di Akbar-temapt asal Izebel. Berbekal petunjuk dari mimpinya, Elia tinggal di rumah janda beranak satu. Di Akbar, Elia menyebarkan kebaikan dan menarik simpati banyak orang dengan ketulusannya. Sampai suatu saat dia merasa harus kembali ke Israel tapi malaikat Tuahn menyuruhnya kembali ke Akbar. Elia patuh. Dan saat Elia patuh, kehidupan indahnya dihancurkan Tuhan.

Elia marah dan berontak pada Dia. Akhirnya sih Tuhan kasih jawaban dan Elia kembali ke Israel.

Di buku ini, Elia digambarkan sangat manusia biasa. Elia bisa sedih dan frustasi. Kenapa disaat sedikit lagi berhasil harus dihentikan dan memulai semua dari awal? Padahal Elia sudah mengikuti semua ketentuan Tuhan. Dan saat kebingungan dan butuh jawaban, Tuhan diam saja.

Well, sounds familiar?
Pernah mengalami hal yang sama? Atau sedang? Moga-moga dengan baca buku Gunung kelima bisa jadi inspirasi. It’s not only you who have the most unbearable problems! We all do!

Thursday, December 22, 2005

The Alchemist

Ceritanya tentang Santiago-si anak gembala- yang bermimpi akan menemukan harta karun di tempat yang ada piramidanya. Untuk sampai ke sana dia dapat bantuan dari beberapa orang. Pertama perempuan gipsi-yang minta bagian sepersepuluh dari harta karunnya kalau nanti dapat, lalu Melkisedek raja Salem-yang minta domba Santiago. Di perjalanann nanti Santiago juga dapat pertolongan dari orang lain, salah satunya si Alkemis. Belum sampai di Mesir, tempat harta karun dalam mimpinya, ada hal-hal yang membuatnya hampir melepas harta karun impian. Sang Alkemis yang muncul di tengah pencarian menemukan Santiago di oase gurun dan menuntunnya kembali ke tujuan awal, yakni tempat piramida berada.

Akhirnya Santiago berhasil dong dapat harta karun sesuai di mimpinya. Dan jangan terjebak sama mind set “Santiago-anak gembala” dan dibayangkan Santiago seumur anak SD yang suka jaga kambing. Bakal kecele deh, soalnya ada bagian cerita tentang Santiago jatuh cinta sama Fatima.

Tema sentralnya (menurut Paolo Coelho) adalah ucapan raja Melkisedek,”Kalau engkau mendambakan sesuatu, alam semesta bekerja sama membantu memperolehnya”. Tapi dalam menjalani takdir masing-masing, ada yang harus dilalui, kadang kita gak ngerti maksudnya tapi ujung-ujungnya membawa ke takdir tersebut.

Saat gue baca tentang istilah the alchemist nya sendiri, bikin inget sama Harry Potter and the Philosopher stone, buku pertama serial Harry Potter yang terkenal itu! Ceritanya Santiago dalam perjalanannya ke Mesir serombongan sama orang Inggris yang bercerita tentang Philosopher stone itu (ada yang terjemahinnya batu bertuah, ada juga yang bilang batu filsuf). Batu itu bisa mengubah sesuatu menjadi emas (jadi inget asal muasal ilmu kimia). Dan emang, sang alkemisnya nanti ada memperagakan sesuatu yang kayak itu. Si orang Inggris lebih ke pencarian secara ilmiah, percobaan lab, dan nalar, sementara Santiago memahami dengan rasa. Tujuannya sama, menuju Jiwa dunia, rahasia yang bisa mengerti semua hal dimuka buni.

Oh iya, Raja Melkisedek juga mengingatkan gue pada kisah kelahiran Yesus yang dikunjungi 3 raja.

Paolo Coelho berhasil membuat cerita tentang pencarian hidup tanpa membuat yang baca jadi ngantuk. Inspiring indeed. Kalo gak percaya, coba deh baca. Minimal jadi penasaran, sebenernya takdir gue apa ya?

Friday, December 16, 2005

Paolo Coelho

Pertama penasaran banget dengan Mr Paolo waktu ada artis yang bilang
"...the alchemist yang terkenal itu."
dan satu lagi
"..terinspirasi dari the alchemist. Siapa tahu ada tujuan lain yang harus dicapai dalam hidup"

Nah, artis aja yang terkenal sibuk udah pada baca kok gue belum?

Nanti deh lengkapnya